Rhesa Edrick Tendean, siswa SMP Don Bosco ini berhasil menyelamatkan wajah Sulut di OSN 2011, Selasa (19/7/2011).
"Saya bangga bisa mengharumkan nama Sulut," ujarnya dengan wajah berseri. Ibu Rhesa yang selalu mendampingi, Meria Sulistya juga ceria, beberapa kali menatap anaknya bangga, dan berkali-kali memotret anaknya dengan kamera semi otomatis ditangannya.
"Saya sediakan ruang belajar sendiri lalu dibekali les privat seminggu penuh," ujarnya. Selain itu ia mengaku membantu anaknya untuk mencari bahan di internet.
Kebanggaan sang ibu juga dirasakan Sekretaris Diknas Sulut, Dr Star Wowor. Ia mengaku dengan didapatkannya satu medali perak sudah sangat luar biasa, mengingat wakil Sulut hanya empat siswa.
"Lihat saja yang lain ada yang tak mendapat sama sekali," ujarnya. Ia mengakui prestasi minim yang diraih Sulut karena sibuk sebagai tuan rumah.
"kita konsentrasi sebagai tuan rumah yang baik, namun kita tetap mengelola secara akademik, hasil tes hanya 4 yang lolos untuk ikut OSN," ujarnya.
Dr Supriano MEd Kasubid Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMP mewakili Mendiknas juga mengaku bangga dengan Sulut.
"Kami lihat dengan teraihnya medali perak dari Sulut merupakan kemajuan," ujarnya. Saat ini untuk mendapatkan medali perunggu menurutnya sangatlah sulit. Persaingan dari masing-masing daerah sangat ketat.
Selain itu ia juga memuji Sulut bisa menjadi tuan rumah yang baik. "Orang Manado ramah-ramah, sarana dan prasarana untuk OSN memadai. Sulut tempat yang representatif," ujarnya.
Ia juga memuji profesionalisme kerja pelayan hotel yang memberikan keramahan dan pelayanan terbaik. Hal senada disampaikan oleh Sumharmoko, Ketua Panitia OSN 2011.
Menurutnya terlaksananya OSN dengan lancar tak lepas dari peran Sulut sebagai tuan rumah. Ia juga mengaku kagum dengan peserta yang gigih untuk meraih prestasi. "Ada yang sakit namun tetap berusaha ikut," ujarnya. (rob)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar